Ringkasan Wawancara tentang Pandangan terhadap Identitas Nasional
Nama: Dennis Ramadhan
NIM: 43125010225
Narasumber: Saddam Aidil, 17 tahun, mahasiswa
Pendahuluan:
Saya melakukan wawancara dengan Saddam Aidil, seorang mahasiswa berusia 17 tahun. Saya memilihnya karena ia merupakan teman yang cukup aktif berdiskusi mengenai isu sosial dan kebangsaan di lingkungan kampus. Pandangan Saddam menarik untuk digali karena dapat mewakili cara generasi muda memahami dan memaknai identitas nasional di era modern yang penuh dengan pengaruh globalisasi.
Isi:
Menurut Saddam, identitas nasional adalah jati diri bangsa Indonesia yang dibangun dari nilai-nilai Pancasila, semangat persatuan, serta keberagaman budaya. Ia berpendapat bahwa identitas nasional menjadi dasar pembeda antara bangsa Indonesia dengan bangsa lain sekaligus menjadi pedoman dalam bersikap sebagai warga negara.
Ia menjelaskan bahwa identitas nasional tercermin dalam kehidupan sehari-hari, misalnya melalui penggunaan bahasa Indonesia yang baik, menghargai perbedaan suku dan agama, serta melestarikan budaya lokal di tengah pengaruh budaya asing. Saddam menilai bahwa mencintai tanah air tidak harus diwujudkan lewat tindakan besar, melainkan bisa melalui sikap sederhana seperti gotong royong, jujur, dan disiplin dalam kehidupan sehari-hari.
Ketika membahas tantangan menjaga identitas nasional, Saddam menyebut pengaruh globalisasi dan media sosial sebagai faktor utama. Menurutnya, banyak generasi muda yang lebih tertarik pada budaya luar daripada budaya sendiri. Hal ini bisa mengikis rasa bangga terhadap bangsa Indonesia. Ia menekankan pentingnya memiliki sikap kritis terhadap arus informasi agar tidak mudah terbawa oleh budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai nasional.
Saddam juga menyoroti peran generasi muda dalam memperkuat identitas nasional. Ia berpendapat bahwa mahasiswa memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi contoh dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila, menjaga toleransi, serta aktif dalam kegiatan sosial dan kebudayaan. Dengan cara itu, generasi muda dapat menunjukkan bahwa identitas nasional tetap relevan dan dapat hidup berdampingan dengan perkembangan zaman.
Penutup:
Dari wawancara ini dapat disimpulkan bahwa Saddam Aidil memandang identitas nasional sebagai fondasi penting bagi keutuhan bangsa. Ia percaya bahwa menjaga identitas nasional dimulai dari kesadaran diri untuk menerapkan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai pewawancara, saya menyadari bahwa identitas nasional bukan sekadar simbol negara, tetapi cerminan dari perilaku dan sikap setiap warga negara. Melalui wawancara ini, saya semakin memahami bahwa generasi muda memiliki peran besar dalam menjaga dan memperkuat identitas nasional di tengah tantangan global yang terus berkembang.
Komentar
Posting Komentar